Sabtunya kira-kira jam 11 siang aku ditemani ilman dan papa siap berangkat menuju TKP (Rumah Dina alias DJ, Rawamangun). Diputuskan untuk melalui Depok aja. Berhubung pikir-pikir Depok kan gak jauh yah. Jadilah kami naek angkot aja. Sayangnya, perhitungan kami kurang tepat. Jalur depok 2 arah pamer alias padat merayap. Alhasil kami baru tiba di Depok setelah 2 jam menyusuri kemacetan. 2 jam??? Padahal biasanya cuma paling lama 45 menit. Cuaca saat itu emang terbilang panas. Sepertinya hujan bakal menyusul kemudian. Herannya segitu cuaca panas banget di luar, Ilman masih bisa nyanyi-nyanyi. Sementara aku, papa dan penumpang angkot lainnya terdiam sambil tangan tak berhenti kipas-kipas.
Sesampai di Depok akhirnya kami putuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke TKP. Gak tega liat bang Ilman udah lecek. Untung aja gak acara muntah di angkot. Kami makan siang di Hokben terus pamit sama tuan rumah acara reuni karena pembatalan ini. Maap yah Din...2 kali gw batal ke rumah loe!. Mo pulang masih mikir nih. Masih macetkah jalur yang kami lalui tadi? Hmmm.... ternyata saat kami makan tadi di luar hujan. Akhirnya diputuskan untuk tetap mengambil jalur yang sama. OMG.... masih macet juga...hiksss... Jam 4 sore sampe juga kami di rumah. What a bad day!!
::this story is dedicated to all my friends (class of '94 Deutsch UI)
0 comments: