Friday, January 23, 2009

Ilman dan yoyo

Sejak sering meyaksikan film remaja jepang di salah satu stasiun televisi khusus anak, anakku menunjukkan ketertarikannya pada sebuah benda bernama YOYO. Di dalam film itu memang dikisahkan tentang persaingan dua kelompok remaja yang memiliki kegemaran bermain yoyo. Selain menggambarkan semangat berkompetisi dalam meraih posisi sebagai juara permainan yoyo, film ini juga memberikan trik-trik cara memainkan yoyo. Mungkin itu lah yang membuat anakku, Ilman, menyukai film itu. Ia bahkan tak pernah ketinggalan menyaksikan film itu tiap sore hari tiba. Tentunya sekaligus mengingat dan mempraktekkan cara bermain yoyo. Entah sudah berapa banyak yoyo yang dimilikinya. Semuanya hampir tidak bertahan lama. Kenapa begitu? Karena ia berusaha mempraktekkan cara bermain seperti yang dilihatnya dalam film. Yah,… untuk anak seusianya (Ilman, 4 tahun), tentu saja trik-trik itu terasa sulit. Tapi ia tetap berusaha mencobanya. Bahkan memperlihatkan kemampuannya di depan papanya sepulangnya dari kantor. Juga kadang kala di hadapan tetangga-tetanggaku. Dengan bangga ia menurunkan tali yoyo dan membiarkannya terus berputar di bawah. Geli rasanya melihat pemandangan itu. Tetapi apa boleh buat. Rasa itu tidak boleh ditunjukkan langsung di hadapannya. He’s just a kid. Aku sebagai orang tua tampaknya harus lebih banyak belajar memahami jagoan cilikku. I love you, son. Be good!

0 comments: